Berdasarkan pantauan Tim Media LSM-PERS Luwu Utara di Desa Lembang-lembang Kecamatan Baebunta Selatan Kabupaten Luwu Utara, Banyak pasilitas umum terendam banjir, seperti halnya, Rumah Ibadah, serta bangun pemerintah Desa yang ada di Lembang-lembang.
Terjadinya banjir akibat luapan sungai rongkong, kejadian ini semakin diperburuk dengan jebolnya tanggul yang ada di hulu sungai tersebut.
Kepala Desa Lembang-Lembang, Arwis, mengungkapkan bahwa hujan deras yang terus mengguyur wilayah hulu sungai Rongkong sering kali menyebabkan aliran air meluap dan masuk ke pemukiman penduduk.
“Kami selalu mengingatkan warga melalui media sosial dan rumah ibadah agar tetap waspada terhadap kiriman air dari hulu sungai Rongkong, Terlebih lagi dengan kondisi tanggul yang jebol, kami selalu mendapatkan kiriman air banjir,” ujar Arwis.
Ia menambahkan, Sebagai pemerintah desa, kami mengimbau warga untuk tetap tenang dan berhati-hati, namun kami juga berharap agar pemerintah daerah, DPRD Luwu Utara, serta pemerintah Provinsi dan pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi kami. Kami sangat membutuhkan uluran tangan untuk menangani masalah banjir ini.
Arwis juga menyampaikan, bahwa dampak banjir sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama bagi petani jagung yang ladangnya terendam.
“Banjir telah menghapus hasil pertanian kami, dan kami kesulitan mencari nafkah,” ujarnya dengan penuh harap.
Tim Media LSM-PERS Luwu Utara yang menemui Arwis di lapangan juga merasakan keprihatinan mendalam atas kondisi yang dihadapi oleh masyarakat Desa Lembang-Lembang. Harapan besar disampaikan oleh pemerintah desa agar ada perhatian serius dari instansi terkait.
Selain itu, Arwis menghimbau kepada pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut untuk berhati-hati, karena beberapa warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang semakin meluas. “Kami berharap pihak terkait segera mengambil langkah untuk mencegah kiriman air dari sungai Rongkong yang terus menerus mengancam kami,” ujar Arwis.
Dengan kondisi ini, warga Desa Lembang-Lembang berharap bisa hidup tenang tanpa khawatir akan datangnya banjir dari sungai Rongkong, yang selama ini merusak lahan pertanian mereka dan mengganggu kehidupan sehari-hari.(Yusup)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar