Iklan

Arogan' Diduga Menghakimi Warga, Kades Baku-Baku Di Polisikan

Herman Lutra
Selasa, 12 Maret 2024, Maret 12, 2024 WIB Last Updated 2024-03-12T20:41:00Z
masukkan script iklan disini

Bidik-News.Com Luwu Utara
SP, kepala desa Baku-Baku, kecamatan Malangke Barat, kabupaten Luwu Utara, diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang pria berinisial AL, pada minggu (10/3/2024) malam.

Diketahui AL warga dusun Rampoang, desa Takkalala, kecamatan Malangke.

korban AL, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian itu bermula saat dirinya, mendatangi lokasi tempat terjadinya keributan antara salah seorang warga Desa Baku-baku dengan iparnya.

"Awal mulanya ini kejadian, sore hari setelah sholat ashar, tidak jauh dari lokasi mandi-mandi, saya posisi sementara tidur di rumah dikasi bangun oleh mertua ku, dia bilang kalau ini iparku di keroyok," ucap Alamsyah kepada awak media, Senin (11/3/2024) kemarin.

Setelah mendapatkan informasi, Alamsyah langsung mendatangi tempat tersebut, dengan tujuan untuk melerai.

"Sampainya saya ditempat kejadian itu, sudah tidak ada keributan, yang saya lihat itu tinggal istrinya iparku, lalu saya tanya mana bapaknya Dira Tante, terus dijawba Alhamdulillah selamat ji om mu, lari tadi ke kebun-kebun pas mau di borongi (dikeroyok)," ucap Alamsyah.

Tidak berselang lama, muncullah iparnya si Alamsyah ini dari kebun milik warga, lalu kemudian datang salah seorang warga yang berselisih faham dengan iparnya dan mereka sepakat untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara baik-baik ditempat itu.

Disaat Alam sapaan akrabnya, sedang memperbaiki motor tantenya yang mogok, datanglah sekelompok orang menghampiri dirinya, serta sempat melakukan pemukulan terhadap dirinya, namun dapat di lerai oleh tente dari istri korban.

"Sebelum sholat magrib itu datang kepala dusun bertanya tentang ini kejadian, akhirnya saya sampaikan, saya tidak tau persoalan awalnya, karena kejadian ini bukan dari saya sumbernya, akhirnya ceritalah itu pak dusun ini dengan ipar ku," jelas Alam.

Setelah selesai sholat isya, bergegaslah Alamsyah beserta iparnya, menemui kepala Desa Baku-baku, melalui jalan pintas yang ada di belakang rumahnya.

"Setelah itu kami berempat keluar lewat jalan pintas di belakang rumah menyebarangi sungai, sampainya kami di seberang itu, sudah ada kepala Desa dengan satu orang warga yang biasa dipanggil bapaknya Dilla," ujarnya.

Pada saat di depan kepala desa, Bapak Dilla bertanya kepada kepala Desa, dia bilang ini miga (Inikah), terus kepala desa menjawab bilang ini semua mi.

"Saat itu juga bapak Dilla ini langsung dia tari saya, dan langsung memukul saya," ungkap Alam.

Setelah Bapak Dilla memukul Alam, SP oknum Kepala Desa Baku-baku, Diduga ikut melakukan pemukulan serta menarik rambut Alamsyah menuju salah satu rumah dimana mereka akan di interogasi.

"Setelah itu, bapak Dilla memukul saya, kemudian pak desa ikut juga memukul di bagian kepalaku bersama iparku, tidak lama kemudian itu ditarik rambutku, dikasi tunduk kepala ku sampai dirumah salah satu warga, pada saat perjalanan kerumah warga itu kami di pukul warga lagi," jelasnya lagi.

Bukan cuman itu, korban bersama iparnya Kembali diberikan tinju pada bagian kepala yang dilakukan oleh Oknum kepala Desa Baku-baku.

"Sampai dalam rumah itu, kami di pukul lagi sama ini bapak Dilla, kemudian datang lagi pak desa pukul kami, dan pak desa bilang cukurmi (cukur rambutnya), lalu MS (Bapak PT), cukur rambut kami berempat," ujar Alamsyah.

Karena tidak terima dengan perlakuan oknum kepala Desa terhadap dirinya itu, akhirnya melalui persetujuan dari pihak keluarga, Alamsyah melaporkan kejadian yang menimpa dirinya kepada pihak yang berwajib.

"Jadi sekitar jam sepuluh malam itu, saya langsung ke Polsek Malangke Barat membuat laporan, namun sebelum saya ke Polsek saya ke Puskesmas Malangke Barat untuk melakukan visum setelah itu saya ke Polsek," pungkasnya.

Sementara Kapolsek Malangke Barat IPTU Kawaru, saat dikonfirmasi terkait apakah sudah ada saksi yang sudah dimintai keterangan, ia menjawab sudah tadi

"Sudah tadi mungkin besok, saksi-saksi di rampungkan baru kasusnya di gelar Dinda," jawabnya.

Sementara Kades Baku-Baku Sappe, saat ditanya terkait dirinya sempat ikut juga melakukan pemukulan, ia membenarkannya.

"Sempat saya pukul mereka berempat tapi itu sebagai peringatan saja karena ada banyak warga yang mau keroyok makanya saya bilang sama warga tidak usah bergerak, nanti saya yang kasi peringatan," kata Kades Baku-Baku, saat dikonfirmasi, Selasa (12/3/2024) malam. (Red)
Komentar

Tampilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkini